Polisi Bantah ISIS Masuk di Pesisir Selatan
Kepolisian Resor Pesisir Selatan, Sumatera Barat, membantah isu aliran Islamic State of Iraq and Syria atau ISIS masuk ke kabupaten itu.
"Kepolisian setempat tidak menangkap dan tidak mengamankan warga setempat, terkait adanya laporan masyarakat tentang dugaan berkembangnya ISIS di sebuah kampung di kabupaten ini," kata Kepala Satuan Intel Polres Pesisir Selatan Ajun Komisaris Polisi Suhendriyatno di Painan, Senin (1/9).
Warga setempat mengkhawatirkan masuknya aliran ISIS ke Kampung Tanjung Gadang Amping Parak Timur, Kecamatan Sutera, kabupaten setempat, yang diduga dibawa oleh satu keluarga di kampung itu. Kekhawatiran tersebut langsung dilaporkan warga ke kepolisian sektor setempat pada Minggu (31/8). Untuk menanggapi laporan tersebut, Polres setempat mengerahkan sejumlah personel untuk melakukan penyelidikan ke lokasi.
Berdasarkan penyelidikan tersebut, pihak kepolisian tidak menemukan adanya tanda-tanda aliran ISIS di lokasi. Namun kepolisian menemukan bendera sebuah organisasi Islam, yakni Hizbut Tahrir Indonesia, di sebuah rumah warga di Kampung Tanjung Gadang Amping Parak Timur. Terkait penemuan bendera HTI tersebut, pihak kepolisian meminta pemilik rumah yang memakai bendera HTI untuk datang ke Markas Kepolisian Sektor Sutera.
"Kita sudah berbincang bincang dengan keluarga pemilik rumah yang memakai bendera HTI tersebut. Pada bendera itu ada tulisan Arab dengan dasar kain putih dan tidak ada kejanggalan seperti halnya bendera ISIS," kata dia.
Kepolisian setempat mengucapkan terima kasih kepada masyarakat yang telah melaporkan adanya kekhawatiran warga terkait berkembangnya isu ISIS saat ini.(*)
"Kepolisian setempat tidak menangkap dan tidak mengamankan warga setempat, terkait adanya laporan masyarakat tentang dugaan berkembangnya ISIS di sebuah kampung di kabupaten ini," kata Kepala Satuan Intel Polres Pesisir Selatan Ajun Komisaris Polisi Suhendriyatno di Painan, Senin (1/9).
Warga setempat mengkhawatirkan masuknya aliran ISIS ke Kampung Tanjung Gadang Amping Parak Timur, Kecamatan Sutera, kabupaten setempat, yang diduga dibawa oleh satu keluarga di kampung itu. Kekhawatiran tersebut langsung dilaporkan warga ke kepolisian sektor setempat pada Minggu (31/8). Untuk menanggapi laporan tersebut, Polres setempat mengerahkan sejumlah personel untuk melakukan penyelidikan ke lokasi.
Berdasarkan penyelidikan tersebut, pihak kepolisian tidak menemukan adanya tanda-tanda aliran ISIS di lokasi. Namun kepolisian menemukan bendera sebuah organisasi Islam, yakni Hizbut Tahrir Indonesia, di sebuah rumah warga di Kampung Tanjung Gadang Amping Parak Timur. Terkait penemuan bendera HTI tersebut, pihak kepolisian meminta pemilik rumah yang memakai bendera HTI untuk datang ke Markas Kepolisian Sektor Sutera.
"Kita sudah berbincang bincang dengan keluarga pemilik rumah yang memakai bendera HTI tersebut. Pada bendera itu ada tulisan Arab dengan dasar kain putih dan tidak ada kejanggalan seperti halnya bendera ISIS," kata dia.
Kepolisian setempat mengucapkan terima kasih kepada masyarakat yang telah melaporkan adanya kekhawatiran warga terkait berkembangnya isu ISIS saat ini.(*)
Sumber : TeraPos

