30 Warga Pesisir Selatan Keracunan
Untuk kedua kalinya warga Pesisir Selatan (Pessel) mengalami keracunan setelah makan sate. Dua tahun lalu sekitar 25 orang warga Ranah Pesisir keracunan setelah makan sate. Kini giliran warga IV Jurai tepatnya Nagari Lumpo yang diduga mengalami nasib sama.
Sekitar 30 warga Lumpo tiba-tiba mual dan muntah dan sebagian terpaksa dilarikan ke RSUD M Zein Painan pasca mengkonsumsi sate. Korban terdiri dari balita, anak-anak, remaja dan orang dewasa. Para korban berasal dari kawasan Pasar Ampuan Nagari Lumpo. Pada hari Sabtu (9/8) lalu para korban mengkonsumsi sate yang dijual dengan gerobak keliling. Setelah mual dan muntah korban dapat perawatan dari Puskesmas terdekat. Namun sebagian korban mesti dirujuk ke RSUD Painan, karena terbatasnya peralatan dan kemampuan puskesmas.
Direktur RSUD Dr M Zein Painan, Satria Wibawa Senin (11/8) di Painan ketika dihubungi wartawan tidak membantah ada korban keracunan sate yang dirawat di RSUD M Zein Painan. Menurutnya terdapat enam orang warga keracunan sate yang sedang menjalani perawatan. Dia mengatakan, pasien keracunan yang dirawat setelah mengkonsumsi sate adalah Nuri (35), Fahri (15 bulan), Hanifa (5), Arif (11), Atal (48), dan Liliarfo (48). Kondisi korban saat ini sudah mulai membaik.
“Di antaranya sudah ada yang diperbolehkan pulang dalam hari ini, Senin (11/8). Kami juga sudah melakukan koordinasi dengan Dinkes Pessel terutama dalam hal melakukan uji labor kuah sate maupun daging yang telah diamankan itu,” katanya menjelaskan.
Kabid Pengendalian Penyakit dan Bencana, Irwansyah juga membenarkan kejadian itu. Korban semuanya telah mendapatkan pertolongan. Korban dirawat di Puskesmas 20 orang, namun mereka sekarang sudah kembali pulih dan diperbolehkan pulang. Sedangkan yang masih dalam perawatan di RSUD Dr M Zein Painan sebanyak 6 orang, juga sudah dalam kondisi membaik.
Dinkes Pessel menurutnya sudah mengirim sampel kuah sate dan daging yang dimakan oleh korban yang mengalami keracunan itu untuk diuji labor BPOM Sumbar. Pessel masih menunggu hasil tersebut, jadi belum bisa disimpulkan jenis zat berbahaya yang terkandung dalam sate tersebut.
Selanjutnya Wali Nagari Ampuan Lumpo menyebutkan, pihaknya belum menerima hasil pasti dari uji labor yang dilakukan oleh pihak Dinas Kesehatan (Dinkes) terhadap sisa makanan (sate red) yang dikonsumsi para korban. Sehingga pihaknya belum bisa menyimpulkan apakah keracunan yang dialami oleh warganya itu memang berasal dari sate yang mereka konsumsi.
Salah satu korban menyebutkan, ia dan keluarganya mengalami mual dan muntah setelah mengkonsumsi sate yang dijual oleh salah seorang pedagang di Pasar Ampuan pada Sabtu (9/8) sekitar pukul 13.00 WIB. Ia berharap segera bisa sembuh dan diperbolehkan pulang oleh dokter
Sekitar 30 warga Lumpo tiba-tiba mual dan muntah dan sebagian terpaksa dilarikan ke RSUD M Zein Painan pasca mengkonsumsi sate. Korban terdiri dari balita, anak-anak, remaja dan orang dewasa. Para korban berasal dari kawasan Pasar Ampuan Nagari Lumpo. Pada hari Sabtu (9/8) lalu para korban mengkonsumsi sate yang dijual dengan gerobak keliling. Setelah mual dan muntah korban dapat perawatan dari Puskesmas terdekat. Namun sebagian korban mesti dirujuk ke RSUD Painan, karena terbatasnya peralatan dan kemampuan puskesmas.
Direktur RSUD Dr M Zein Painan, Satria Wibawa Senin (11/8) di Painan ketika dihubungi wartawan tidak membantah ada korban keracunan sate yang dirawat di RSUD M Zein Painan. Menurutnya terdapat enam orang warga keracunan sate yang sedang menjalani perawatan. Dia mengatakan, pasien keracunan yang dirawat setelah mengkonsumsi sate adalah Nuri (35), Fahri (15 bulan), Hanifa (5), Arif (11), Atal (48), dan Liliarfo (48). Kondisi korban saat ini sudah mulai membaik.
“Di antaranya sudah ada yang diperbolehkan pulang dalam hari ini, Senin (11/8). Kami juga sudah melakukan koordinasi dengan Dinkes Pessel terutama dalam hal melakukan uji labor kuah sate maupun daging yang telah diamankan itu,” katanya menjelaskan.
Kabid Pengendalian Penyakit dan Bencana, Irwansyah juga membenarkan kejadian itu. Korban semuanya telah mendapatkan pertolongan. Korban dirawat di Puskesmas 20 orang, namun mereka sekarang sudah kembali pulih dan diperbolehkan pulang. Sedangkan yang masih dalam perawatan di RSUD Dr M Zein Painan sebanyak 6 orang, juga sudah dalam kondisi membaik.
Dinkes Pessel menurutnya sudah mengirim sampel kuah sate dan daging yang dimakan oleh korban yang mengalami keracunan itu untuk diuji labor BPOM Sumbar. Pessel masih menunggu hasil tersebut, jadi belum bisa disimpulkan jenis zat berbahaya yang terkandung dalam sate tersebut.
Selanjutnya Wali Nagari Ampuan Lumpo menyebutkan, pihaknya belum menerima hasil pasti dari uji labor yang dilakukan oleh pihak Dinas Kesehatan (Dinkes) terhadap sisa makanan (sate red) yang dikonsumsi para korban. Sehingga pihaknya belum bisa menyimpulkan apakah keracunan yang dialami oleh warganya itu memang berasal dari sate yang mereka konsumsi.
Salah satu korban menyebutkan, ia dan keluarganya mengalami mual dan muntah setelah mengkonsumsi sate yang dijual oleh salah seorang pedagang di Pasar Ampuan pada Sabtu (9/8) sekitar pukul 13.00 WIB. Ia berharap segera bisa sembuh dan diperbolehkan pulang oleh dokter
Sumber : .harianhaluan

