Pesisir Selatan Optimis Tinggalkan Status daerah Tertinggal
Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar), optimistis dapat meninggalkan status daerah tertinggal pada tahun 2014, kata Bupati Pesisir Selatan Nasrul Abit di Painan, Senin (11/8).
"Kita masih menunggu hasilnya secara resmi dari pemerintah pusat. Sesuai kriteria, kita sudah dapat lepas dari status tersebut karena sudah memenuhi syarat sebagai daerah berkembang (maju)," katanya.
Pernyataan secara resmi untuk kabupaten itu keluar dari daerah tertinggal akan disampaikan langsung oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada pidato kenegaraan, 14 Agustus 2014.
Saat ini Pesisir Selatan berada pada urutan ke 48 dari 70 kabupaten di Indonesia yang akan keluar dari status tertinggal pada tahun 2014. Secara nasional kabupaten yang masih menyandang status daerah tertinggal hingga kini berjumlah 183 kabupaten.
Terkait daerah tertinggal, pada 7 Agustus 2014 lalu, Direktorat Daerah Khusus dan Tertinggal Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Syamsul Widodo melakukan rapat evaluasi dengan pemerintah kabupaten (Pemkab) setempat di Painan.
Hadir pada rapat tersebut yakni staf ahli Bidang Sarana dan Prasarana Umum Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal (KPDT) Agus Salim Dasuki dan semua kepala satuan kerja perangkat daerah (SKPD) di lingkungan pemkab setempat.
Sedangkan di Sumbar, pada tahun ini Pesisir Selatan akan melepaskan status daerah tertinggal bersama tiga kabupaten lainnya yakni Dharmasraya, Sijunjung dan Padang Pariaman.
Tingkat pertumbuhan ekonomi, angka melek huruf, jumlah masyarakat miskin dan infrastruktur lainnya yang dimiliki kabupaten itu saat ini sudah berada pada posisi di atas rata-rata untuk lepas dari status tertinggal.
Beberapa potensi di Pesisir Selatan yang akan dimaksimalkan penggarapannya pada masa datang yakni sektor kepariwisataan, perkebunan, pertanian dan perikanan.
Agar sektor tersebut lebih hidup lagi pada masa datang maka berbagai sarana dan prasarana akan terus ditingkatkan. Sedangkan sektor pariwisata akan dijadikan sebagai sasaran utama pembangunan, sebab sektor itu jauh lebih menonjol dibanding sektor lainnya.
"Ke depan pengembangan pariwisata di kabupaten ini tidak terfokus pada satu lokasi saja, tetapi di semua kecamatan yang ada karena masing masingnya memiliki potensi pariwisata, " tutupnya.
"Kita masih menunggu hasilnya secara resmi dari pemerintah pusat. Sesuai kriteria, kita sudah dapat lepas dari status tersebut karena sudah memenuhi syarat sebagai daerah berkembang (maju)," katanya.
Pernyataan secara resmi untuk kabupaten itu keluar dari daerah tertinggal akan disampaikan langsung oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada pidato kenegaraan, 14 Agustus 2014.
Saat ini Pesisir Selatan berada pada urutan ke 48 dari 70 kabupaten di Indonesia yang akan keluar dari status tertinggal pada tahun 2014. Secara nasional kabupaten yang masih menyandang status daerah tertinggal hingga kini berjumlah 183 kabupaten.
Terkait daerah tertinggal, pada 7 Agustus 2014 lalu, Direktorat Daerah Khusus dan Tertinggal Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Syamsul Widodo melakukan rapat evaluasi dengan pemerintah kabupaten (Pemkab) setempat di Painan.
Hadir pada rapat tersebut yakni staf ahli Bidang Sarana dan Prasarana Umum Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal (KPDT) Agus Salim Dasuki dan semua kepala satuan kerja perangkat daerah (SKPD) di lingkungan pemkab setempat.
Sedangkan di Sumbar, pada tahun ini Pesisir Selatan akan melepaskan status daerah tertinggal bersama tiga kabupaten lainnya yakni Dharmasraya, Sijunjung dan Padang Pariaman.
Tingkat pertumbuhan ekonomi, angka melek huruf, jumlah masyarakat miskin dan infrastruktur lainnya yang dimiliki kabupaten itu saat ini sudah berada pada posisi di atas rata-rata untuk lepas dari status tertinggal.
Beberapa potensi di Pesisir Selatan yang akan dimaksimalkan penggarapannya pada masa datang yakni sektor kepariwisataan, perkebunan, pertanian dan perikanan.
Agar sektor tersebut lebih hidup lagi pada masa datang maka berbagai sarana dan prasarana akan terus ditingkatkan. Sedangkan sektor pariwisata akan dijadikan sebagai sasaran utama pembangunan, sebab sektor itu jauh lebih menonjol dibanding sektor lainnya.
"Ke depan pengembangan pariwisata di kabupaten ini tidak terfokus pada satu lokasi saja, tetapi di semua kecamatan yang ada karena masing masingnya memiliki potensi pariwisata, " tutupnya.
Sumber : aktual

