Dua Sungai Besar di Pesisir Selatan Akan Dinormalisasi
Sebanyak dua aliran sungau besar di Kabupaten Pesisir Selatan dilakukan normalisasi (pelurusan) tahun 2014. Kepala Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Pesisir Selatan Yusdi Aliumar di Painan, Selasa, mengatakan normalisasi sungai tersebut dibiayai dari dana yang dialokasikan pemerintah kabupaten (Pemkab) setempat melalui anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) tahun 2014 senilai Rp 1,75 miliar.
Masing-masing sungai yakni Batang Bayang (Kecamatan Bayang) dengan dana yang di alokasikan sebanyak Rp 850 juta dan Batang Tapan (Basa Ampek Balai) sebanyak Rp 900 juta. Kedua jalur sungai tersebut membutuhkan penanganan segera agar daerah yang di laluinya terlepas dari bencana banjir pada musim hujan. Kondisi itu disebabkan oleh dua alur sungai tersebut sudah sangat kritis karena banyak terdapat belokan dan pendangkalan sungai. Akibatnya setiap kali datang musim hujan, alur sungai tersebut selalu meluap dan menggenangi semua daerah yang dilaluinya.
"Kita berharap, ke depan sungai ini tidak lagi menjadi penyebab banjir bagi setiap daerah yang dilaluinya. Selain pemukiman masyarakat, alur sungai yang berliku atau banyak kelokan tersebut juga mengancam ruas jalan yang ada disekitar lokasi," katanya. Menurutnya, alur sungai tersebut merupakan dua dari 12 alur sungai yang membutuhkan penanganan untuk dilakukan normalisasi karena kondisinya sangat kritis.
Sesuai kemampuan keuangan daerah, kabupaten tersebut hanya mampu melakukan normalisasi secara bertahap sesuai dengan tingkat kekritisan pada masing-masing alur sungai dengan prioritas pada daerah atau alur sungai yang mengalami kondis sangat kritis.
Saat ini Pesisir Selatan memiliki sebanyak 18 alur sungai besar yang terbentang di 15 kecamatan yang ada. Dari jumlah itu, sekitar 12 alur sungai membutuhkan normalisasi, dua sungai diantaranya saat ini tengah dilakukan normalisasi.
Masing-masing sungai yakni Batang Bayang (Kecamatan Bayang) dengan dana yang di alokasikan sebanyak Rp 850 juta dan Batang Tapan (Basa Ampek Balai) sebanyak Rp 900 juta. Kedua jalur sungai tersebut membutuhkan penanganan segera agar daerah yang di laluinya terlepas dari bencana banjir pada musim hujan. Kondisi itu disebabkan oleh dua alur sungai tersebut sudah sangat kritis karena banyak terdapat belokan dan pendangkalan sungai. Akibatnya setiap kali datang musim hujan, alur sungai tersebut selalu meluap dan menggenangi semua daerah yang dilaluinya.
"Kita berharap, ke depan sungai ini tidak lagi menjadi penyebab banjir bagi setiap daerah yang dilaluinya. Selain pemukiman masyarakat, alur sungai yang berliku atau banyak kelokan tersebut juga mengancam ruas jalan yang ada disekitar lokasi," katanya. Menurutnya, alur sungai tersebut merupakan dua dari 12 alur sungai yang membutuhkan penanganan untuk dilakukan normalisasi karena kondisinya sangat kritis.
Sesuai kemampuan keuangan daerah, kabupaten tersebut hanya mampu melakukan normalisasi secara bertahap sesuai dengan tingkat kekritisan pada masing-masing alur sungai dengan prioritas pada daerah atau alur sungai yang mengalami kondis sangat kritis.
Saat ini Pesisir Selatan memiliki sebanyak 18 alur sungai besar yang terbentang di 15 kecamatan yang ada. Dari jumlah itu, sekitar 12 alur sungai membutuhkan normalisasi, dua sungai diantaranya saat ini tengah dilakukan normalisasi.
Sumber : AntaraSumbar

